Tentang Rafa, Ayudia, dan Harlan
30 tahun yg lalu, Harlan sudah menikah dengan Ayudia, namun karena dalam dua tahun belum dikaruniai anak, maka orang tua Harlan dan Vinda dipaksa untuk menikah agar diberikan keturunan, tanpa memikirkan perasaan Ayudia. Vinda yang terlalu mencintai Harlan karena memang mereka sekolah secara bersamaan dari sejak SMA.
Ayudia mengikhlaskan Harlan untuk menikah lagi demi menjaga martabat keluarga besar Harlan. Setelah Harlan menikah, tidak lama kemudian dikaruniai anak laki-laki yaitu Thio, sedangkan Ayu masih belum dikaruniai juga.
Dirinya tidak kuat jika harus serumah dengan wanita lain, tangisan bayi yang semakin merenggangkan hubungan mereka, kini Ayu memilih berpisah rumah, bukan karena egois, sejak itu juga Ayu meminta untuk berpisah, namun Harlan tetap enggan untuk berpisah, akhirnya Harlan tetap egois untuk tidak menceraikan Ayu tapi membiarkan pisah rumah, yakni Ayu tinggal di kampung halamannya. Dua tahun bertahan di kampung tersebut, mencoba kuat untuk berpisah dengan Harlan, 4 tahun berlalu Ayu bertahan di kampung, Harlan sesekali menengok istri pertamanya tersebut setiap weekend. Jika dirinya tak sempat menemui Ayu, maka Harlan hanya mengirim sejumlah uang untuk kewajibannya menafkahi sang istri.
Harlan semakin sukses dengan bisnisnya, sehingga tidak sempat untuk menemui Ayu, dari satu minggu, dua minggu tidak bertemu, kini satu hingga empat bulan berlalu Harlan tak kunjung datang menemui dirinya.
Dirasa kehidupan Ayu mulai jenuh dengan rumah tangga seperti ini, cinta sudah tak sekuat dulu, kini Ayu memilih berpisah dari Harlan dengan alasan dirinya akan pergi ke luar negri bersama calon suaminya, iya, Ayu berpura-pura akan menikah lagi dengan laki-laki pilihannya, padahal waktu itu hanya teman dari Ayu.
Gugatan perceraian dilayangkan, dan Harlan pun menyetujui. Satu minggu kemudian, Ayu merasakan mual dan akhirnya diketahuilah kalau dirinya sedang mengandung, mau memberikan kabar baik ini terhadap Harlan, tapi mereka sudah bukan dalam hubungan apa-apa lagi.
Akhirnya Ayu membesarkan kehamilannya sendirian. Ayu mempunyai usaha yaitu laundry, modal yang digunakan adalah dari nafkah yang Harlan berikan beberapa tahun terakhir, dia gunakan sebijak mungkin karena dia juga harus bekerja keras untuk membesarkan bayinya tersebut. Setelah itu lahirlah seorang putra dengan nama Rafardhan Athalla bukan sekedar singkatan biasa, Ayu memberikan nama itu sebagai tanda bahwa anaknya masih keluarga Mahatma. Namun MA tetap ditulis seperti itu, bukan Mahatma agar tidak terlalu jelas dibuatnya.
Anak tersebut lahir dengan selamat dan tumbuh dengan baik. Mereka berdua bertahan saling menguatkan satu sama lain.
Ketika Rafa sudah menginjak umur 2 tahun, Ayu sering sekali melihat Harlan berada di televisi karena sebagai pengusaha yang sukses mengembangkan perusahaan dalam waktu singkat, begitupun Thio, seorang anak laki-laki yang tumbuh dengan baik.
Suatu saat, Ayu berjalan-jalan ke kota, untuk sekedar mengajak anaknya untuk berlibur. Melihat kota yang indah. Secara kebetulan Ayu bertemu seorang anak laki-laki yang berumur 10 tahun yang sering ia lihat di televisi, iya benar, dia adalah anak dari mantan suaminya yaitu Thio. Ayu mengambil foto mereka berdua, kemudian seseorang mencari keberadaan Thio yang ternyata itu adalah pengasuhnya yaitu bibi, bibi waktu itu masih muda. Bibi yang sekarang bekerja di rumah Thio.
Beberapa tahun kemudian, Rafa sudah menginjak bangku sekolah SMK, dia bersekolah di jurusan Farmasi, pilihannya hanya itu karena paling dekat dengan rumah, Rafa tidak ingin jauh dari seorang mamah, karena dia tidak tega meninggalkan mamahnya sendirian.
Menginjak tahun pertama sekolah, Rafa sering melihat kalau ibunya sering sakit, bahkan semakin lama, sakitnya semakin parah, Rafa sering sekali memergoki ibunya yang terus-terusan muntah darah.
Semakin khawatir, Rafa memaksa mamahnya untuk berobat, padahal waktu itu Ayu bersikeras tidak mau diobati karena uangnya digunakan untuk menyekolahkan Rafa.
Semakin parah, kini laundry-nya di jual untuk pengobatan, masih tidak cukup akhirnya Ayu meninggal dunia.
Meninggalkan Rafa sendirian, Ayu hanya meninggalkan rumah, surat dengan amplop warna biru serta foto Thio, agar dirinya mudah mencari kakaknya dan juga papahnya.
Akhirnya Rafa pergi ke kota karena ada panggilan kerja di apotek, kebetulan lokasi tersebut lumayan dekat dengan perusahaan papahnya. Rafa menyampaikan amanat tersebut namun tidak ada jawaban dari papahnya tersebut, lalu munculah rasa marah, yang pada akhirnya mencelakakan Thio untuk menggertak Harlan.
Namun, sifat buruknya malah mengantarkan pada kemalangan.